Setelah pertarungan dengan Zareth, mereka terpaksa mundur ke gua kecil di sisi selatan hutan. Layla sibuk menyembuhkan luka Arkana, sementara Rendi masih mencoba memahami kekuatan barunya.
> [Omega Core: Mode Stabil – Aktivasi Bertahap]
[Sinkronisasi Jiwa – Layla & Arkana: 34% Terhubung]
Rendi menatap tangan kanannya. Cahaya perak samar kadang muncul, seolah ada sesuatu yang masih tersegel di dalam dirinya.
"Kau harus belajar mengontrol itu," ucap Arkana, nada suaranya lebih lembut dari biasanya. "Omega Core bukan sekadar sistem. Itu entitas."
"Entitas?" tanya Rendi.
"Iya. Dan biasanya... entitas memilih wadahnya. Sama seperti senjata ini."
Arkana menunjuk ke arah celah batu di belakang gua—tertutup oleh akar-akar besar. Layla mengangkat alis. "Itu... seperti semacam pintu?"
Mereka bertiga masuk ke dalam celah itu, dan menemukan ruangan kuno: dindingnya dipenuhi ukiran aneh, dan di tengah ruangan itu, tertancap sebuah pedang besar ke tanah batu. Tak berkarat, tak berdebu—berkilau gelap dengan urat cahaya perak mengalir di bilahnya.
[Artefak Sistem Tertua: Nullfang – Blade of the Void]
> Hanya dapat disentuh oleh jiwa yang tidak sepenuhnya manusia, tidak sepenuhnya sistem.
"Ini..." bisik Rendi.
"Coba sentuh," ucap Layla lembut.
Rendi mendekat. Tangannya gemetar saat ia menyentuh gagang pedang itu.
Dan saat jari-jarinya menyentuh logamnya...
BRRRRRMMMMM!!
Pedang itu melepaskan gelombang energi perak dan hitam—menyapu seluruh ruangan, menekan udara sampai Layla dan Arkana harus mundur.
Rendi terangkat dari tanah.
> [Sinkronisasi Omega Core: 57% – Senjata Simbiotik Diterima]
[Nullfang – Tertaut ke Jiwa Host: Rendi]
Efek: Meningkatkan semua skill bertipe jiwa, menyerap serangan sistem, dan... memotong koneksi sistem lawan.
Rendi perlahan turun ke tanah. Pedang besar itu mengecil sedikit, menyesuaikan bentuk ke ukuran satu tangan, lebih ringan, lebih ramping—tapi aura kekuatannya... jauh dari biasa.
Layla tersenyum kecil. "Itu... cocok banget sama kamu."
Arkana mendekat, menyentuh ujung bilahnya. "Senjata anti-sistem. Senjata pembunuh pengkhianat... dan pembebas yang tertinggal."
Rendi menatap bilah itu. Cahaya perak dan hitam bergelombang pelan di sepanjang senjata. Dan untuk pertama kalinya, ia merasa bukan hanya bertahan... tapi siap melawan.
Di luar, langit mulai berubah warna.
Matahari terbit di atas pulau Void.
Dan babak baru perjuangan mereka dimulai—sebagai ancaman sejati bagi sistem yang telah lama mengurung jiwa-jiwa tak bersalah.