Takahashi Yamada adalah seorang mahasiswa biasa di sebuah universitas di Tokyo. Dengan penampilan yang biasa saja, tubuh yang tidak terlalu atletis, dan kepribadian yang cenderung pemalu, Yamada hampir tidak pernah menarik perhatian orang lain—terutama wanita. Dunia yang ia jalani adalah dunia yang penuh dengan kesendirian, tetapi ia merasa nyaman begitu. Waktu luangnya dihabiskan dengan bermain game online, terutama MMORPG favoritnya, "Fantasy World: Legends of Fate".
Hari itu, seperti biasa, Yamada duduk di kamarnya, menatap layar komputer dengan mata lelah. Ia baru saja menyelesaikan quest utama dalam game dan merasa sedikit bangga dengan pencapaiannya. Tentu, tak ada seorang pun yang menyaksikan atau memujinya. Tapi dia tidak peduli. Dalam dunia maya, dia bisa menjadi siapa saja, bahkan pahlawan yang tak terbendung.
Tiba-tiba, sebuah jendela muncul di layar komputer.
"Selamat, Takahashi Yamada! Kamu telah menyelesaikan quest terakhir dalam dunia ini! Hadiah spesial telah menunggumu!"
"Hadiah? Lagi?" Yamada mendengus, mencoba mengabaikan pop-up itu. Namun, tanpa disadari, jarinya malah mengklik tombol 'OK'.
Tak ada yang terasa aneh pada awalnya. Namun, seketika itu juga, sebuah cahaya terang mengelilinginya. Sebelum Yamada bisa menyadari apa yang terjadi, tubuhnya terasa sangat ringan, dan ruang di sekitarnya mulai berputar dengan cepat.
Dalam sekejap, dunia nyata yang ia kenal menghilang begitu saja.
---
Yamada terjatuh ke tanah, matanya terbuka lebar, namun ia merasa pusing. Ketika ia mengangkat kepalanya, dia menyadari bahwa dia tidak berada di kamar tidur kecilnya lagi. Sebuah hutan lebat dengan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi mengelilinginya. Suara alam yang asing terasa begitu nyata, dan udara segar seakan mengingatkannya pada dunia yang berbeda.
"Apa yang terjadi?" Yamada bergumam, kebingungan.
Tidak lama setelah itu, seorang wanita muncul dari balik pohon, dengan pedang di tangan dan armor perak yang bersinar. Rambutnya yang panjang mengalir bebas, dan tatapannya tajam, seolah-olah sudah berpengalaman dalam menghadapi berbagai pertempuran.
"Kamu… kamu adalah pahlawan yang dipilih, Takahashi Yamada," kata wanita itu dengan suara tenang namun penuh otoritas.
"W-what? Pahlawan? Aku… aku hanya seorang mahasiswa biasa!" Yamada membingungkan, masih terbaring di tanah.
Wanita itu mengangguk. "Aku Seira, salah satu penjaga dunia ini. Kamu telah dipanggil untuk menyelamatkan kami."
"S-selamatkan? Apa maksudnya?" Yamada masih terkejut dan kebingungan.
Seira mengangkat tangannya, dan sebuah hologram muncul di udara, menampilkan sistem yang sama seperti yang ada dalam game online yang sering Yamada mainkan.
[Selamat datang, Takahashi Yamada. Kamu telah dipilih untuk menjadi Pahlawan Dunia Baru. Sistem Gacha akan membantumu dalam perjalanan ini. Setiap misi yang kamu selesaikan akan memberimu hadiah berupa karakter wanita yang dapat membantumu dalam petualangan.]
"Ini… Ini seperti dalam game!" Yamada berteriak, matanya membelalak. "Aku… aku masuk ke dalam dunia game?"
"Benar," kata Seira, tersenyum tipis. "Tapi ini bukan sekadar permainan. Dunia ini membutuhkanmu. Kami telah menunggu seorang pahlawan seperti dirimu."
Yamada menatap hologram itu dengan bingung, mencoba memproses informasi yang baru saja dia terima. "Tunggu, kamu bilang ada sistem… dan aku bisa mendapat wanita?"
"Ya. Setiap kali kamu menyelesaikan misi, sistem Gacha akan memberimu karakter wanita tambahan. Wanita-wanita ini akan membantumu dalam petualangan, tetapi mereka juga akan menjadi bagian dari haremmu," Seira menjelaskan dengan serius.
Yamada terdiam, mencoba memikirkan apa yang baru saja dia dengar. Wanita… wanita untuk membantu? Misi? Harem? Semua itu terdengar seperti sebuah mimpi yang tak bisa dijelaskan.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Yamada akhirnya, masih merasa tidak yakin.
"Ikuti aku," jawab Seira, mengulurkan tangannya untuk membantu Yamada bangkit. "Kita mulai perjalananmu sekarang."
---
Misi Pertama: Pertarungan di Hutan
Seira membawa Yamada berjalan melalui hutan yang gelap. Dalam perjalanan itu, ia menjelaskan lebih lanjut mengenai dunia ini. Dunia yang sedang terancam oleh kekuatan jahat, dan hanya seorang pahlawan yang bisa menyelamatkannya. Namun, pahlawan itu harus berkeliling dunia, menyelesaikan misi, dan membangun hubungan dengan wanita-wanita yang akan membantunya—seperti yang dijelaskan sistem Gacha.
Saat mereka mencapai ujung hutan, sebuah desa kecil terlihat di kejauhan. "Ini adalah desa yang akan menjadi tempat pertama misi kita," kata Seira. "Di sini, kamu harus melawan monster yang mengancam penduduk desa."
Yamada mengangguk, meskipun jantungnya berdegup kencang. Tidak ada cara untuk mundur sekarang. Sebuah tantangan baru menunggu.
Sesampainya di desa, mereka disambut oleh penduduk yang ketakutan. Di tengah mereka, ada golem batu besar yang mengamuk. Makhluk itu tampaknya tidak bisa dihentikan dengan senjata biasa, dan para penduduk sangat takut.
"Ini tugas pertamamu, Yamada," kata Seira, memandangnya. "Bersiaplah."
Yamada yang panik melihat makhluk besar itu mulai bergerak maju. "K-Kamu yakin aku bisa melakukannya?" dia bertanya, sedikit ragu.
"Tentu saja," jawab Seira, seraya menyiapkan pedangnya. "Kamu punya kemampuan, sekarang buktikan."
Dengan tangan gemetar, Yamada meraih pedang yang diberikan Seira. Walaupun dia tidak tahu banyak tentang bertarung, rasa tanggung jawab mulai tumbuh di dalam dirinya. Dia tahu satu hal: dunia ini sangat nyata, dan jika dia gagal, banyak orang yang akan menderita.
Ketika golem mulai bergerak ke arah mereka, Yamada mengikuti instruksi Seira. Bersama-sama, mereka melawan golem batu tersebut dengan strategi yang disusun Seira. Meskipun Yamada takut dan tidak berpengalaman, ia berhasil menghantam titik lemah golem berkat bantuan Seira yang mengarahkan serangan dengan presisi. Setelah beberapa saat, golem itu akhirnya hancur.
"Bagus, Yamada," kata Seira, menyeka peluh dari dahinya. "Kamu berhasil."
Yamada terengah-engah, merasa lega namun juga puas. "Aku… aku berhasil?"
"Ya. Kamu mulai belajar."
---
Gacha Pertama: Wanita Baru
Setelah misi selesai, Yamada kembali ke tempat yang aman untuk beristirahat. Ketika ia duduk, sistem Gacha memberinya hadiah pertama: sebuah wanita yang muncul dalam cahaya keemasan.
[Gacha Sukses! Kamu mendapatkan Lira, Penyihir! Wujudkan keinginanmu untuk melindungi dunia ini bersama Lira.]
"Siapa… siapa kamu?" Yamada bertanya dengan bingung.
Seorang wanita dengan rambut panjang berwarna perak muncul di depannya, mengenakan jubah magis dan memegang tongkat sihir. Matanya yang biru seakan penuh misteri.
"Aku Lira," kata wanita itu dengan senyum lembut. "Aku akan membantumu, Yamada. Bersiaplah, karena perjalananmu baru saja dimulai."
---
Dengan Lira bergabung, Yamada kini memiliki dua wanita yang bisa membantunya, dan petualangan serta misi baru menanti mereka. Tetapi satu hal yang jelas—setiap langkah yang mereka ambil akan membawa mereka lebih dekat pada tujuan besar, dan semakin banyak wanita yang akan bergabung dengan Yamada melalui sistem Gacha, dengan segala tantangan dan hubungan yang semakin rumit.