Cherreads

Chapter 3 - ch 3

Chapter 3 – Pertarungan Melawan Kepala Sekolah di Toilet Perempuan!

Buyan merasa seperti pahlawan yang baru saja menang, tapi tetap saja ada satu hal yang mengganggunya.

Kepala Sekolah.

Pagi itu, di toilet perempuan (ya, toilet perempuan!), Buyan berdiri dengan sedikit gemetar, bersiap menghadapi takdir yang paling absurd yang bisa dibayangkan dalam hidupnya. Kepala Sekolah, Pak Tio, yang selalu kelihatan seperti orang yang nggak pernah tersenyum, baru saja menangkapnya mengambil kacamata night vision dari Shop Sialan.

Kacamata night vision?

Pak Tio ternyata punya 'hobi' aneh, yaitu selalu tahu jika ada yang memakai barang yang nggak seharusnya ada di sekitar sekolah. Tapi, ini kali pertama barang aneh tersebut jatuh tepat di kepalanya—dari langit! Pak Tio langsung mencurigai Buyan. Dan bukan hanya mencurigai, Pak Tio sudah menduga bahwa Buyan adalah bagian dari konspirasi besar yang lebih dari sekadar "sistem" yang ia sebut-sebut itu.

Buyan berusaha kabur.

"Tapi, Pak... itu... Cuma barang biasa! Cuma kacamata biasa kok!"

Pak Tio mengangkat alisnya. "Biasa? Di sini gak ada barang biasa. Kamu harus tahu, ini adalah sekolah dengan standar keamanan tertinggi. Aku selalu melihat sesuatu yang aneh dalam setiap sudut."

Buyan mencoba melangkah mundur, namun pak Tio dengan cepat memblokir pintu keluar. Suara detak jantung Buyan bisa terdengar jelas di telinganya sendiri.

"Pak, beneran Pak, saya nggak tahu kenapa kacamata itu jatuh dari langit. Tadi itu... itu kayak karma!" Buyan berusaha menyelamatkan diri.

"Jadi kamu bilang ini bukan sistem aneh yang mengendalikannya? Kenapa gak dari sistem itu aja kamu minta solusi? Atau kamu cuma pengen bikin masalah?" Pak Tio melangkah maju, matanya tajam seperti elang yang siap memangsa mangsanya.

Buyan berpikir cepat.

Saat itu, dia merasakan sesuatu dalam dirinya mulai berubah. Ada sebuah ide liar yang mulai muncul. Berhadapan dengan Kepala Sekolah di toilet perempuan ini? Ini kesempatan emas untuk jadi terkenal di sekolah. Dan siapa tahu, dia bisa dapat hadiah lebih besar di Shop Sialan jika berhasil keluar dari sini tanpa dicurigai!

Dia pun menarik napas panjang, dengan tenang mengangkat tangan kanan dan berkata, "Pak Tio, kalau memang sistem ini pengen gue keluar dari masalah ini, gue harus tantang Pak Tio... di sebuah duel!"

Pak Tio berhenti. Dia menatap Buyan seperti orang yang baru saja mendengar seseorang bicara dalam bahasa alien.

Duel? Di toilet perempuan?

Serius?

Buyan melanjutkan, "Tapi bukan sembarangan duel. Duel... Pikiran!"

Pak Tio tertawa. "Pikiran? Jadi kamu mau melawan aku dengan kecerdasan? Menghitung angka Fibonacci? Baca puisi? Atau cari kode rahasia?"

Buyan, yang tahu dia harus keluar dari sini dengan cara yang epik, mengangguk penuh percaya diri. "Betul, Pak. Duel Pikiran! Saya tantang Pak Tio untuk berpikir lebih cepat daripada saya dalam satu detik!"

Pak Tio mendengus. "Kamu ini bikin pusing. Tapi, baiklah. Kalau kamu menang, kamu bebas. Kalau tidak... kamu harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi hari ini."

Buyan menghela napas, mempersiapkan mentalnya untuk pertarungan intelektual yang akan segera dimulai. Tapi, yang Pak Tio nggak tahu, adalah bahwa di balik muka polos Buyan, ada strategi yang lebih cerdas dari yang bisa dibayangkan.

---

Pertarungan Pikiran Dimulai

Pak Tio menarik sebuah papan tulis kecil dari sakunya, menulis dengan cepat sebuah masalah matematika yang rumit di atasnya:

"Hitunglah akar kuadrat dari 89247612833 yang dipangkatkan dengan 17, ditambah dengan jumlah angka-angka yang ada pada tahun kelahiranmu. Waktu terbatas: 1 detik."

Buyan terdiam. Sistem! Apa yang harus dia lakukan?!

Sistem Sialan:

> [MISI: PERTARUNGAN PIKIRAN – MENANGKAN DUEL PIKIRAN!]

Instruksi: Jawab soal rumit dengan cepat!

Hadiah: Kunci menuju 'Pintu Sialan'

Kerugian: Kegagalan akan membuatmu terperangkap dalam permainan konyol ini selamanya.

Waktu: 1 detik!

Buyan merasa pelipisnya berdenyut. Satu detik? Mungkin dia akan mati duluan karena overthinking!

Tapi! Sistem tidak akan memberinya waktu untuk ragu.

"Pilih item dengan cepat, Buyan!"

---

Pilihan Sistem:

1. Jari Emas (100.000 IDR): Peningkatan kecepatan berpikir secara instan. Jawabannya langsung muncul dalam pikiran.

2. Buku Ajaib Kunci (200.000 IDR): Buku yang memuat semua jawaban matematika dan logika dunia.

3. Penghitung Waktu (50.000 IDR): Peralatan canggih yang bisa memperlambat waktu saat menghitung jawaban.

---

Buyan memilih...

Jari Emas.

Begitu memilih, pikirannya langsung dipenuhi oleh jawaban. Dalam waktu sekejap, Buyan meresapi solusi dan berkata dengan mantap, "3.643223 x 10^12, plus 2,500."

Pak Tio terperangah. Dia memandang Buyan dengan takjub, dan lalu menatap papan tulisnya sendiri.

"...Benar..."

---

Victory: Pintu Sialan Terbuka!

[MISI SELESAI!]

> Hadiah: Pintu Sialan Terbuka

Pilih jalanmu:

> Akses Ke Menu Dunia Baru

Pulang ke Kelas dan Lanjutkan Hidup Normal.

Buyan menatap Pak Tio, lalu berkata, "Pak, terima kasih, ya. Tapi saya... harus pergi. Pintu Sialan sudah menanti."

Pak Tio hanya mengangguk, tampak bingung sekaligus terkesima.

---

TO BE CONTINUED: Chapter 4 –

More Chapters