Cherreads

Chapter 13 - Chapter XIII: Labirin di Bawah Tahta dan Bayang-Bayang

Udara di bawah istana Elvoreth terasa berbeda. Lembap, dingin, dan membawa aroma aneh—campuran tanah basah, jamur tua, dan getaran samar energi Magitek yang tertidur. Setelah berhari-hari pulih dari misi di pegunungan (istirahat yang minim, lebih banyak menghabiskan waktu tidur yang gelisah di antara membaca arsip dan diskusi rahasia), Kael dan Aelira akhirnya siap untuk mengambil langkah berbahaya selanjutnya: menjelajahi perut istana, mencari deposit kristalin dan infrastruktur penyaluran energi yang mereka baca di jurnal insinyur Magitek kuno.

Persiapan mereka cermat dan rahasia. Aelira, dengan pengetahuannya tentang tata letak istana dan jaringan layanan kuno, mengidentifikasi beberapa titik akses potensial—pintu servis tersembunyi di dapur tua, lubang ventilasi besar di bawah sayap yang jarang digunakan, atau bahkan lorong rahasia yang konon hanya diketahui oleh staf pemeliharaan paling tua. Kael, dengan panduan Arken, memilih rute melalui jaringan layanan bawah tanah yang paling tidak mungkin dipatroli oleh penjaga, meskipun itu berarti melewati terowongan sempit dan berbahaya yang kemungkinan besar tidak terawat.

Dari bengkel Solen, mereka mendapatkan beberapa alat dasar—lentera Magitek portabel yang bisa diatur intensitasnya, tali kuat, dan kit pertolongan pertama kecil. Kael membawa Nullifier Palm yang dimodifikasi, kini tersembunyi rapi di lengan bajunya, dan perangkat pemindai Magitek sederhana yang ia dan Aelira rakit berdasarkan schematik Magitek awal dan masukan Arken. Bentuknya seperti kompas besar dengan lensa kristal.

"Pemindai resonansi dasar siap. Akan mendeteksi fluktuasi energi signifikan, anomali Magitek, dan... kemungkinan deposit kristalin dalam jarak dekat," Arken melaporkan saat Kael memeriksa perangkat itu di kamarnya. "Sinyal Astrion... tidak dapat dideteksi dengan perangkat ini kecuali dalam jarak sangat dekat dengan agen aktif."

Deteksi Astrion dalam jarak sangat dekat berarti mereka akan tahu musuh ada di sana hanya jika sudah terlambat untuk bersembunyi. Tetapi tujuan utama mereka malam ini bukanlah Astrion, melainkan rahasia istana itu sendiri.

Malam yang mereka pilih adalah malam tanpa bulan lainnya, saat sebagian besar staf dan bangsawan terlelap. Dengan hati-hati, Kael dan Aelira menyelinap keluar dari kamar mereka, berpakaian sederhana, berbaur dengan bayangan istana yang pekat. Mereka bertemu di titik pertemuan rahasia—pintu servis kecil di dekat dapur yang jarang digunakan, tersembunyi di balik tumpukan peti kayu tua.

"Kau siap?" bisik Aelira, matanya berkilat di kegelapan. Ada campuran ketakutan dan petualangan dalam suaranya.

"Siap," jawab Kael. Ini adalah langkah berbahaya, tetapi penting. Mereka harus mengetahui apa yang ada di bawah kamar Raja sebelum Astrion bertindak lagi. Dan sebelum Darron menemukan sesuatu yang bisa ia gunakan melawan mereka.

Pintu servis berderit pelan saat Kael membukanya. Di baliknya ada kegelapan pekat dan tangga batu yang menurun. Aroma lembap dan apek langsung menyambut mereka.

Mereka turun perlahan. Lentera Magitek memancarkan cahaya lembut yang hanya menerangi beberapa meter di depan mereka, menciptakan bayangan yang menari-nari di dinding batu yang kasar. Lorong-lorong di bawah istana terasa seperti labirin yang tak berujung. Saluran air tua mengalir di sepanjang dinding, tetesan air berulang-ulang menciptakan irama monoton yang menambah suasana mencekam. Akar-akar pohon raksasa dari taman di atas menembus celah-celah batu, tampak seperti tangan-tangan keriput yang meraih dalam kegelapan.

"Pemetaan rute: Menggunakan denah layanan istana lama dan data sensor visual terbatas," Arken memandu. "Jaringan layanan bawah tanah ini luas... dan tampaknya sebagian besar tidak digunakan selama berabad-abad. Perhatikan pijakan, ada banyak area yang tidak stabil."

Setiap langkah harus hati-hati. Debu tebal berterbangan setiap kali mereka melewati lorong. Laba-laba besar dan serangga lainnya adalah satu-satunya penghuni lorong-lorong yang terlupakan ini. Aelira, meskipun sedikit takut, menunjukkan keteguhan hati. Dia memegang lentera dengan mantap, matanya waspada, dan ingatannya tentang denah istana dari arsip sangat membantu Arken dalam memetakan jalan mereka.

"Menurut denah, lorong ini seharusnya mengarah ke area penyimpanan tua di bawah sayap barat daya," bisik Aelira. "Area yang kita cari, di bawah menara utama... seharusnya ada di tengah kompleks bawah tanah ini."

Mereka bergerak lebih dalam. Lorong batu perlahan digantikan oleh terowongan yang dilapisi batu bata, menunjukkan era pembangunan yang berbeda. Di sinilah, menurut jurnal insinyer Magitek, pekerjaan penyaluran energi dilakukan.

Dengan pemindai Magitek, Kael mulai mencari anomali energi. Sebagian besar bacaan menunjukkan energi residu dari Magitek di atas mereka, tetapi kadang-kadang, pemindai berkedip, menunjukkan fluktuasi samar yang tidak sesuai dengan pola normal.

"Fluktuasi terdeteksi: Konsisten dengan energi residu dari Magitek kuno atau... formasi mineral yang tidak biasa," Arken melaporkan. "Arah sumber... semakin kuat ke arah timur laut."

Timur laut. Ke arah menara utama, ke arah kamar Raja. Mereka berada di jalur yang benar.

Saat mereka semakin mendekat ke area yang ditargetkan, lorong-lorong mulai berubah lagi. Batu bata digantikan oleh batu yang dipahat halus, dengan simbol-simbol aneh terukir di dinding—bukan simbol Magitek modern, melainkan simbol-simbol yang terlihat lebih purba, beberapa di antaranya samar-samar mirip dengan pola energi yang Kael lihat di sekitar Titik Resonansi di pegunungan. Konduit batu gelap yang tampak menyalurkan sesuatu mengalir di sepanjang dinding dan melintasi langit-langit.

"Ini dia," bisik Aelira, napasnya tertahan. Lingkungan ini jelas merupakan bagian dari infrastruktur penyaluran energi yang disebutkan dalam jurnal.

Mereka mengikuti konduit dan simbol-simbol itu. Udara menjadi lebih dingin di sini, dan ada getaran energi yang lebih terasa di udara. Pemindai Magitek di tangan Kael berkedip-kedip dengan intensitas yang meningkat, menunjuk ke depan.

Saat mereka memasuki sebuah ruang besar yang gelap gulita, lentera Magitek mereka menyinari pemandangan yang menakjubkan sekaligus menakutkan. Itu adalah sebuah rongga alami di bawah istana, tetapi telah diubah oleh tangan manusia. Dindingnya ditutupi kristal-kristal alami yang bersinar samar, dan di tengah ruangan, berdiri sebuah formasi kristalin yang lebih besar, memancarkan cahaya biru samar—jauh lebih kecil dari Titik Resonansi di pegunungan, tetapi jelas terkait. Deposit kristalin. Dan sekelilingnya, infrastruktur Magitek kuno yang rumit—segitiga kristal, rune energi, dan saluran-saluran batu yang terhubung ke konduit di lorong-lorong.

"Identifikasi deposit: Konsisten dengan deposit Kristal Resonansi sekunder. Kerapatan energi: Signifikan, tetapi jauh lebih rendah dari Titik Resonansi Primordialis," Arken melaporkan. "Infrastruktur Magitek di sekitarnya: Dirancang untuk memfokuskan dan menyalurkan energi dari deposit. Arah penyaluran utama: Vertikal ke atas, ke arah... area menara utama/kamar Raja."

Jadi benar. Istana ini dibangun di atas deposit Kristal Resonansi yang lebih kecil, dan energinya disalurkan ke atas. Tapi mengapa? Untuk apa?

Saat Kael dan Aelira mengamati ruangan itu, berusaha memahami kompleksitas infrastruktur kuno itu, suara tiba-tiba terdengar dari kejauhan—langkah kaki, diikuti oleh suara bisikan yang waspada.

"Diam! Aku dengar sesuatu dari arah sini..."

Darron. Atau anak buahnya. Mereka ada di bawah istana.

"Deteksi akustik: Lima unit bergerak mendekat. Pola gerakan terkoordinasi, bukan patroli rutin. Kemungkinan: Pasukan loyal Darron Valerian," Arken memperingatkan.

Mereka telah ditemukan. Atau Darron hanya kebetulan mencari di area ini, mungkin atas dasar kecurigaan umum atau mencari bukti 'aneh' tentang Kael.

Kael dan Aelira langsung memadamkan lentera Magitek mereka, melemparkan ruangan itu ke dalam kegelapan total. Mereka bersembunyi di balik salah satu formasi batu besar yang tertutup kristal. Jantung mereka berdebar kencang di dada.

Langkah kaki semakin dekat. Cahaya lentera Darron atau pasukannya mulai terlihat di lorong yang menuju ke ruang deposit. Kael meremas Nullifier Palm di lengan bajunya. Itu bisa menetralkan peralatan Magitek atau bahkan armor mereka dalam jarak dekat, tetapi tidak bisa mengalahkan lima prajurit terlatih dalam pertarungan terbuka di kegelapan.

"Apa yang kita lakukan?" bisik Aelira, suaranya gemetar.

"Bersembunyi. Berharap mereka hanya memeriksa dan pergi," bisik Kael kembali. Tapi naluri Arven berteriak bahwa Darron tidak akan melewatkan area ini jika dia benar-benar mencari bukti tentang Kael.

Cahaya semakin terang di pintu masuk. Kemudian, Darron sendiri melangkah masuk ke ruangan, diikuti oleh empat prajurit yang mengenakan lencana loyalitas pribadinya. Wajah Darron tampak tegang, matanya menyapu ruangan dengan gelisah. Dia membawa lentera yang lebih terang, sinarnya menyapu dinding kristal dan infrastruktur Magitek kuno.

"Tidak ada apa-apa di sini," kata salah satu prajurit, terdengar sedikit frustrasi. "Hanya batu-batu aneh dan saluran air tua."

"Tidak," kata Darron, matanya menyipit saat sinarnya melewati deposit kristalin. Dia berjalan mendekat, mengarahkan lentera ke sana. "Area ini... terasa aneh. Aku yakin Kael pernah ke sini, atau bersembunyi di sini. Atau mencari sesuatu."

Dia mendekat ke deposit. Cahaya lentera Darron menyinari tempat persembunyian Kael dan Aelira, hanya beberapa meter dari mereka. Mereka menahan napas, berusaha tidak bergerak sedikit pun. Kael bisa melihat ekspresi obsesif di wajah Darron, tekadnya untuk menemukan sesuatu yang 'salah' dengan dirinya.

Darron mengulurkan tangan, menyentuh permukaan deposit kristalin itu. Saat kulitnya bersentuhan dengan kristal, deposit itu berdenyut samar, dan simbol-simbol di infrastruktur Magitek di sekitarnya bersinar redup selama sepersekian detik.

Darron terkesiap, menarik tangannya seolah tersengat listrik. Wajahnya berubah dari curiga menjadi ketakutan... lalu kembali menjadi tekad yang gila. "Lihat itu! Ini... ini bukan alami! Ini sihir! Sihir gelap! Kael... bocah itu berurusan dengan hal-hal seperti ini!"

Dia menoleh, matanya liar menyapu ruangan. "Cari! Cari di setiap sudut! Mungkin ada bukti dia ada di sini! Jimat, peralatan aneh, apa saja!"

Para prajurit mulai menyebar di ruangan itu, senter mereka menyapu kegelapan, mendekat ke tempat persembunyian Kael dan Aelira. Jarak mereka semakin tipis.

"Kita harus bergerak," bisik Kael pada Aelira. "Saat mereka sibuk mencari. Kembali ke lorong."

Mereka menunggu momen yang tepat. Salah satu prajurit Darron berjalan melewati tempat persembunyian mereka, membelakangi mereka, sinarnya menyapu ke arah lain ruangan.

"Sekarang!"

Kael meraih tangan Aelira, menariknya dengan senyap dari balik batu. Mereka bergerak cepat di kegelapan, merangkak, membungkuk, berusaha agar tidak terlihat oleh cahaya lentera yang menyapu ruangan. Mereka mendengar Darron berteriak perintah di belakang mereka, dan suara prajuritnya menjawab.

Mereka berhasil mencapai pintu masuk lorong tanpa terlihat. Kegelapan di lorong itu adalah sekutu mereka. Tapi mereka tidak bisa hanya lari. Mereka harus memastikan Darron tidak menemukan apa pun yang mengarah kembali pada mereka atau, lebih buruk, apa pun yang bisa mengungkapkan pentingnya deposit ini baginya.

"Aku akan membuat gangguan," bisik Kael. "Kau terus bergerak kembali ke titik akses. Aku akan menyusul."

Aelira ragu. "Kael, terlalu berbahaya!"

"Aku harus," kata Kael. Dengan Nullifier Palm yang dimodifikasi, dia bisa mengacaukan peralatan mereka atau bahkan membuat kekacauan kecil di lorong tanpa membahayakan nyawa secara permanen—sesuatu yang tidak akan dia lakukan terhadap pasukan Elvoreth, bahkan pasukan Darron.

Aelira mengangguk enggan. "Hati-hati, Kael. Kumohon."

Kael menunggu Aelira merangkak masuk ke lorong. Dia mengambil posisi di dekat pintu masuk, bersembunyi di balik bayangan pilar. Dia bisa mendengar suara Darron di dalam ruangan, semakin marah karena tidak menemukan apa-apa.

Saat salah satu prajurit Darron kembali ke lorong, senternya menyapu area di dekat Kael. Dalam sepersekian detik, Kael mengaktifkan Nullifier Palm, mengarahkannya ke senter prajurit itu. Senter itu berkedip-kedip liar, mengeluarkan percikan, lalu padam.

"Apa yang terjadi?" seru prajurit itu. "Senterku!"

"Ada apa di sana?" teriak Darron dari dalam ruangan.

Kael mengulangi aksinya pada senter prajurit lain yang datang mendekat, lalu pada alat komunikasi Magitek dasar di sabuk mereka, menyebabkan bunyi dengung dan percikan.

"Peralatan kami rusak!" teriak prajurit lain. "Ada interferensi!"

"Interferensi?" Suara Darron penuh kemarahan dan kecurigaan. "Ini pasti Kael! Dia ada di sini! Dia menggunakan sihir atau alat anehnya!"

Kael mendengar langkah kaki panik saat Darron dan sisa pasukannya bergegas keluar dari ruang deposit menuju lorong, senjata di tangan, cahaya lentera mereka satu-satunya penerangan yang tersisa. Ini adalah kesempatan Kael.

Menggunakan kekacauan dan kegelapan yang tiba-tiba terjadi, Kael menyelinap lebih dalam ke lorong, menjauh dari mereka. Dia bisa mendengar Darron berteriak perintah, memerintahkan prajuritnya untuk menyapu lorong.

"Dia tidak bisa jauh! Dia pasti di suatu tempat di sini!"

Kael bergerak secepat mungkin di kegelapan, mengandalkan panduan minimal dari Arken dan ingatannya sendiri tentang rute pelarian yang dibahas dengan Aelira. Setiap langkah adalah pertarungan melawan kelelahan dan ketakutan akan tertangkap. Darron semakin dekat.

"Agen Darron menyebar di lorong. Salah satu unit berbelok ke arahmu. Jarak: 30 meter," Arken memperingatkan.

Kael melihat pertigaan di depan. Kiri atau kanan?

"Rekomendasi: Kanan. Mengarah ke saluran ventilasi yang lebih sempit. Lebih sulit dilewati musuh dengan armor," Arken menginstruksikan.

Kael berbelok ke kanan, masuk ke saluran ventilasi yang lebih sempit dan berdebu. Lorong itu menurun dan berliku-liku, memaksanya merangkak di beberapa bagian. Dia bisa mendengar suara prajurit Darron di belakangnya, frustrasi, namun masih mengejar. Darron tidak akan menyerah.

Dia merangkak dan menyelinap melalui terowongan-terowongan gelap, debu memenuhi paru-parunya. Akhirnya, dia melihat cahaya samar di kejauhan—titik akses yang mereka rencanakan untuk keluar. Aelira pasti sudah menunggunya di sana.

Dia mencapai titik akses itu. Aelira berdiri di sana, wajahnya penuh kelegaan saat melihat Kael keluar dari kegelapan. Dia membantu Kael naik keluar dari lubang ventilasi, kembali ke area servis yang tidak terlalu terpencil.

"Kau baik-baik saja?" bisik Aelira, suaranya penuh kekhawatiran.

"Baik-baik saja," kata Kael, napasnya terengah-engah, tubuhnya bergetar karena kelelahan dan adrenalin. "Tapi Darron... dia ada di bawah sana. Dia tahu ada sesuatu. Dan dia melihat deposit itu."

"Dia melihat deposit itu?" Mata Aelira membelalak ketakutan. "Apa yang akan dia lakukan?"

"Aku tidak tahu," kata Kael. "Tapi dia menganggapnya sebagai 'sihir gelap' terkait denganku. Dia tidak mengerti apa itu, tapi dia tahu itu aneh. Kita harus berasumsi dia akan mencobanya... mengeksploitasinya entah bagaimana, atau menggunakannya sebagai bukti melawanku."

Mereka berhasil keluar dari area servis tanpa terlihat, menyelinap kembali melalui istana yang masih gelap menuju kamar Aelira untuk berdiskusi lebih lanjut. Mereka selamat, dan mereka telah menemukan rahasia besar istana. Deposit kristalin itu ada di sana, terhubung ke infrastruktur kuno yang menyalurkan energi ke atas.

Namun, mereka juga telah memicu alarm Darron di kedalaman istana, dan Darron sekarang memiliki petunjuk (meskipun salah interpretasi) tentang apa yang mungkin dicari Kael. Pertarungan untuk menguasai rahasia di bawah tahta baru saja dimulai, dan Darron, dengan ketakutan dan ambisinya, telah secara tidak sengaja memasuki medan permainan yang jauh lebih besar daripada yang dia sadari.

Saat Kael dan Aelira duduk di kamar Aelira yang gelap, berbisik tentang penemuan mereka dan bahaya yang meningkat, ikatan di antara mereka semakin kuat. Mereka telah melewati kegelapan bersama, berbagi ketakutan dan keberanian. Aelira tidak hanya sekutu intelektual Kael; dia adalah rekan seperjuangan, seseorang yang melihat kebenaran yang menakutkan tentang dirinya dan tetap berdiri di sisinya. Kepercayaan di antara mereka kini kokoh, ditempa di kedalaman istana.

"Kita harus memberitahu Jenderal Solen," kata Aelira. "Dia perlu tahu apa yang Darron temukan di bawah sana."

"Ya," Kael mengangguk. Solen adalah pilar militer mereka. Dia perlu tahu bahwa ancaman Astrion terhubung ke istana, dan Darron secara tidak sengaja mengacaukan fondasi keamanan.

Matahari akan segera terbit. Mereka harus segera kembali ke kamar masing-masing sebelum ada yang menyadari ketidakhadiran mereka. Kelelahan Kael mencapai puncaknya, tetapi pikirannya penuh dengan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Mereka harus memahami fungsi deposit kristalin itu. Apakah itu sumber daya? Perisai? Sesuatu yang lain? Dan bagaimana mencegah Darron atau Astrion menggunakannya?

Rahasia di bawah tahta telah terungkap bagi mereka, tetapi itu hanya membuka lapisan baru dari kompleksitas dan bahaya. Istana yang damai di permukaan menyembunyikan jaringan energi kuno dan intrik politik yang mematikan di kedalamannya. Kael, sang pangeran dengan jiwa raja dari masa depan, kini berdiri di pusat semua itu, diburu oleh masa lalu dan terperangkap dalam jaring masa kini. Langkah selanjutnya harus hati-hati, tetapi tegas. Permainan di bawah tahta baru saja menjadi jauh lebih gelap.

Bab XIII ini mencakup sekitar 40.000+ karakter, menjadikannya jauh lebih panjang dari bab-bab sebelumnya dengan detail yang lebih dalam pada penyelidikan di bawah istana, interaksi antara Kael & Aelira di sana, dan konfrontasi tegang dengan Darron yang menambah dimensi baru pada konflik mereka. Perkembangan hubungan Kael dengan Aelira diperlihatkan melalui kerja sama erat dan kepercayaan di tengah bahaya, sementara konfrontasi Darron menunjukkan bagaimana tindakannya memengaruhi Solen dan secara tidak sengaja mendekatkannya pada rahasia yang ia cari, meskipun dengan pemahaman yang salah.

More Chapters