Cherreads

Chapter 2 - Terencana

Sinar matahari yang menerangi bumi mulai terbit, sinarnya masuk kedalam kamarku melalui celah-celah jendela yang tidak tertutupi gorden. Mataku terasa berat untuk dibuka karena merasa kurangnya istirahat akibat memaksakan diri untuk latihan malam. Walau begitu, aku tidak merasa bahwa tindakanku itu salah.

Mataku memang terasa berat, namun aku tidak berniat untuk memboloskan

diri hanya untuk memanjakan mata dan

tubuhku yang terasa lelah ini. Aku tidak mengelak bahwa tubuh ini terasa lelah dan sedikit lemas.

Hari ini adalah salah satu hari yang ditunggu-tunggu olehku, karena akademi akan mengadakan latihan uji coba bersama kapten divisi 1 kerajaan yang bernama Jack orrison.

Kapten divisi 1 ini terkenal dengan

kehebatannya dalam berpedang, bahkan ada rumor bahwa ayunan pedangnya dapat membelah batu berukuran besar dalam sekejap mata. Maka dari itu, aku tidak ingin melewatkan kesempatan yang sangat langka ini, aku akan mengajaknya untuk berduel berstandarkan latihan.

Latihan yang biasa diajarkan oleh kapten ini kepada siswa akademi hanya seperti latihan biasa pada umumnya, namun jika mengajaknya berduel, pembelajaran akan berubah dan akan diadakan latihan berduel untuk menambah pengalaman bertarung. Ini membuatku semakin bersemangat.

Setelah melakukan persiapan sekolah seperti mandi dan hal lain sebagainya, aku akhirnya berangkat. Tepat pada waktu 06.25

, aku menginjakkan kakiku diluar rumah,

"AKU BERANGKAT!!!", ucapku penuh semangat.

--Origo--

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya aku berada di depan loker, aku mengambil tas yang sudah kusimpan didalamnya dan pergi ke dalam kelas untuk menunggu guru datang.

Seperti hari-hari sebelumnya, aku duduk di kursi paling belakang (atas) karena itu adalah tempat favoritku. Tidak berlangsung lama setelah mendapatkan kenyamanan, ada beberapa murid yang mendekat ke arahku, tentu saja aku mengetahui siapa mereka.

Mereka memang cukup terkenal di akademi ini, seringkali menjadi bahan pembicaraan para siswi senior maupun sampai junior, namun sayangnya mereka tidak mengetahui sisi buruk orang-orang ini.

NOTE:

Gohn prist:

PUTRA MAHKOTA

Kyle Winchester:

EARL OF ASHWOOD

Kyle Julian Redmond:

EARL OF NORTHWOOD

"Lihat siapa yang datang...", ucap Gohn dengan mata sinisnya yang dilanjutkan dengan tawa mereka.

Sebelum mereka puas tertawa, pintu kelas terbuka, semua yang ada di dalam ruangan bergegas menuju bangku masing-masing, menutup rapat mulut mereka, sehingga kesunyian memenuhi kelas.

Selama kurang lebih 5 jam, kami mempelajari dasar-dasar berpedang dan ayunan pedang yang sudah di ulang-ulang pada minggu sebelumnya. Meskipun materi tersebut sudah familiar, guru kami tetap antusias membawakan materi dengan semangat yang tak pernah pudar.

Di akhir pembelajaran, ia mengingatkan kami untuk pergi latihan di training grounds. Inilah yang sudah kutunggu sedari tadi, sudah pasti kapten jack berada di sana,itu membuatku semakin bersemangat.

"Maaf semuanya...", ucapnya sembari menundukkan kepala.

"Kami ada kendala saat sedang menghubungi kapten Jack,jadi kalian akan berlatih bersama kapten divisi ke-3", ucap guru kami yang membuatku dan para murid kecewa. Namun bukan itu yang jadi masalah utamanya saat ini. Mengapa harus kapten divisi ke-3?!

"Tuk!Tuk!Tuk!",Suara ketukan pintu yang langsung dibuka begitu saja tanpa menunggu jawaban. Dugaanku benar, dia adalah kapten divisi ke-3. Mungkin ini akan menjadi hari yang paling buruk dari yang terburuk.

"Maaf semuanya,aku mengganggu kalian belajar,tapi sekarang sudah saatnya pergantian jam.Iya'kan bu guru?",Ketus kapten itu.

"Perkenalkan ini adalah kapten divisi ke-3 kita,Raymond Edward Duke", ucap guru seakan tidak peduli dengan lawan bicaranya.

Ini semua tidak masuk akal, jika mereka memang ada kendala dengan kapten Jack, mengapa tidak mengundang kapten divisi ke-2 saja?

"Salam kenal calon kesatria, saya tidak suka berbasa-basi, ambil pedang kalian dan pergi ke training grounds,sekian...", ucap Ray yang langsung pergi begitu saja.

Tidak hanya di keluarga, dia cukup terkenal dengan sikapnya yang kurang baik. Walau begitu, Ray memiliki prestasi yang cukup baik sehingga dapat menutupi kekurangannya itu.

Kami bergegas menuju Training ground dan meninggalkan guru di kelas. Meski bukan kapten Jack, kami tetap akan menjalaninya, bagaimanapun juga ini adalah latihan yang diberikan oleh pihak akademi.

Kami menjalani latihan duel satu lawan satu (1 VS 1) sesuai dengan nomor urut absen kelas.

Akan kujadikan latihan ini sebagai pengukur kekuatan antara seorang adik dan kakak.

"Joel,giliran kau!",ucap Ray penuh semangat.

Aku harus membalas semangat itu dengan kekalahannya dalam latihan ini,

aku akan memberitahukannya, bahwa

aku memiliki potensi untuk menjadi kesatria,walau hanya 1%.

Kami berdiri di tengah-tengah ruangan, saling menatap satu sama lain dengan intensitas yang memuncak. Jantungku berdetak kencang, pandanganku sedikit buram akibat kurangnya konsentrasi.

Tiba-tiba, Ray melesat ke arahku dengan kecepatan yang luar biasa, langkah kakinya yang berat menghantam lantai dengan keras. "Duk!" Suara itu masih terngiang di telingaku ketika aku menangkis serangannya dengan pedangku.

Berat dan kuat, serangan Ray tidak hanya mengandalkan kecepatan, tapi juga teknik yang sangat tepat. Aku kewalahan menghadapinya, pedangku tergetar hebat akibat benturan yang keras.

"Zzip", Dia menghilang. Aku sangat yakin dia berada di depanku, tapi bagaimana mungkin bisa secepat itu?

Pada laga sebelumnya, ia hanya menunggu lawannya bergerak, tapi mengapa saat ini ia terus menyerang dan membiarkanku bertahan?

Aku membuka pandanganku lebih luas supaya dapat melihat Ray yang berpindah posisi dengan cepat. Dimana dia?

Aku spontan membalikkan badanku,tapi itu sudah terlambat. "THWACK!", pedang ray menghantamku dengan keras, membuatku terhuyung.

Pandanganku mulai kabur, aku mulai merasakan detak jantungku menjadi kacau, kesadaranku mulai pudar, pada akhirnya, semuanya menjadi gelap.

--Pedangkayu--

Aku membuka mataku secara

perlahan, dengan pandangan yang masih kabur,aku melihat seorang wanita yang tertidur di ujung kasur.

Tunggu,Kasur?

Kenapa aku ada disini?Kepalaku terasa sakit memikirkannya, aku akan memproses semua kejadian ini secara perlahan.

Mungkin aku sedang berada di UKS, dan wanita ini yang membawaku kemari.

Tapi, bagaimana cara dia membawaku kemari?

"Hufft"

Aku menghela napas, memutuskan untuk pergi dari sini sebelum situasi menjadi lebih rumit. Sayang sekali, belum juga turun dari kasur, wanita itu sudah terbangun dan menatapku dengan mata yang masih mengantuk.

"Kamu udah bangun ya..baguslah~", ucapnya dengan suara yang masih berat dan mengantuk. Aku memandangnya dengan heran, Siapa dia? Sepertinya aku diselamatkan oleh orang yang merepotkan.

"Jangan kemana-mana dulu,kau pikir aku tidak mengetahuinya?!",titahnya

Aku hanya mengangguk dan memutuskan untuk menuruti keinginannya. Sepertinya aku tidak akan betah mendengarkan ocehannya.

"Apakah kau mengenal Gohn Prist?", tanya wanita itu sembari membenarkan posisi duduknya.

Tentu saja aku mengenalnya,dia adalah murid yang selalu menindasku setiap hari.

"Memangnya kenapa?",tanyaku

"Aku tidak melihat dia saat latihan maupun pembelajaran di kelas tadi,aku pikir kau mengetahuinya",ucap wanita itu keheranan.

Sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan anak itu, tapi bukankah dia melontarkan sarkas saat pagi tadi, jika dipikirkan kembali, bagaimana cara dia keluar dari kelas?

"Kau memperhatikannya?",tanyaku kembali.

"Aku tidak melihatnya setelah guru datang,sepertinya dia keluar sebelum pelajaran dimulai ",jawabnya.

Mungkin itulah mengapa kelas dipenuhi kesunyian sepanjang jam pelajaran. Dia adalah seorang putra mahkota dan selalu di kawal pelayan dimana saja ia berada, itu suatu hal yang mustahil jika ia tiba-tiba menghilang.

Apa yang sebenarnya terjadi?

More Chapters