Cherreads

Behind the Future Curtain

Aethoria_flame
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
476
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1 : MURID PINDAHAN YANG TIDAK MENARIK

Langit kota Novaterra dipenuhi layar transparan yang menampilkan berita, data, dan iklan holografik. Mobil-mobil melayang di udara, dan robot pelayan menyambut para pejalan kaki dengan senyum sintetis. Di pusat kota berdiri megah sebuah bangunan berbentuk prisma bercahaya: Akademi Zenith.

Sementara para siswa berjalan dengan seragam berlapis nano-fiber dan gadget canggih menempel di tangan mereka, satu sosok tampak mencolok... karena terlalu biasa.

Rambut hitam berantakan. Seragamnya kusut. Wajahnya terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja dipindahkan ke sekolah para jenius dunia.

"Nama?" tanya petugas resepsionis dengan suara datar.

"Kael Asver," jawabnya sambil tersenyum lebar. "Murid pindahan. Dari sistem luar. Disuruh gabung ke Kelas S, katanya."

Petugas itu nyaris tersedak minumannya. Kelas S? Kelas tertinggi yang hanya diisi oleh jenius terbaik dari tiap benua?

"Data... belum masuk. Anda tidak terdaftar," gumamnya.

Kael tertawa kecil. "Ah, klasik. Sistem administrasi selalu telat satu langkah."

Tepat saat itu, layar di atas menyala. Wajah kepala akademi muncul.

[Pemberitahuan: Murid baru, Kael Asver, telah resmi dimasukkan ke dalam Kelas S berdasarkan keputusan dewan tertinggi global.]

Semua siswa menoleh. Seorang pemuda biasa masuk Kelas S? Mereka tak tahu... bahwa bidak baru di papan catur sudah muncul.

Setelah kelas pertama yang dipenuhi tatapan sinis dan kecanggungan, para siswa mulai keluar satu per satu. Beberapa langsung membuka hologram pribadi, membahas proyek atau analisis data, yang lain sekadar berjalan tanpa menyapa. Kael tetap di kursinya, memainkan arlojinya seperti anak kecil yang bosan.

Lalu, satu suara ringan tapi tajam menyapanya dari samping.

"Aku tahu wajahmu."

Kael menoleh. Seorang siswa laki-laki dengan kacamata transparan berdiri di dekatnya. Rambutnya berwarna abu muda, dan aura kepercayaandirinya nyaris menyala. Di pundaknya tergantung emblem—tanda bahwa ia adalah Ketua Divisi Analitik dan satu dari lima tokoh pengaruh terbesar di angkatan: Noah Calvire.

"Oh? Kau penggemar rahasia?" tanya Kael dengan nada bercanda.

Noah tidak tertawa. "Aku pernah lihatmu di konferensi privat di luar orbit Luna IV. Tapi kau tidak ada dalam daftar peserta."

Kael tersenyum lembut. "Mungkin aku cuma bayangan. Dunia ini suka menciptakan hal-hal yang tak tercatat, kan?"

Noah mempersempit matanya. "Aku akan mengawasimu."

Kael menanggapi dengan anggukan santai. "Boleh. Tapi jangan sampai jatuh cinta, ya."

---

Di luar gedung

Saat Kael melangkah keluar, ia dihentikan oleh suara lain, kali ini lembut dan seperti musik digital.

"Kamu beda... Energinya tidak seperti yang lain."

Seorang gadis berambut biru gelap berdiri di bawah pohon buatan yang berkilau. Matanya berwarna violet dengan pupil yang hampir menyerupai lensa kamera. Ia mengenakan headset AR dan di sekelilingnya tampak proyek holografik berputar: orbit planet, simulasi psikologis, bahkan peta emosi.

Nyx Ravielle, murid jenius di bidang psionik dan AI. Eksentrik, namun disebut sebagai "sang penenun pikiran".

Kael hanya berkata, "Kamu bisa melihat energi?"

"Lebih tepatnya... pola. Dan polamu kacau—tapi teratur. Seperti kamu ingin orang berpikir kamu kacau."

Kael mendekat, mengambil salah satu hologram miliknya dan memutarnya. "Kalau begitu jangan rusak ilusi yang kubuat susah payah, ya?"

Nyx mengangguk pelan, lalu tersenyum untuk pertama kalinya. "Kita akan bicara lagi. Aku ingin tahu seperti apa pola pikiranmu dari dekat."

---

Kembali ke aula utama

Kael baru saja mengambil makanan dari dispenser otomatis ketika seorang siswi lain mendekatinya.

"Kael Asver."

Kali ini, suara itu dingin dan penuh penilaian.

Gadis ini berbeda. Tegas. Seragamnya tak bernoda. Rambut hitam panjang terikat rapi, dan matanya tajam bak analis. Ia membawa tablet besar yang penuh catatan dan grafik sosial.

Selene Arkwright, pemimpin Komite Disiplin dan peringkat #1 dalam sistem pengaruh akademi.

"Status sosialmu tidak sepadan dengan posisi kelasmu. Banyak yang mulai mempertanyakan dewan atas."

Kael menggigit makanannya perlahan, lalu menatap Selene tanpa ekspresi. "Apa kamu juga mempertanyakan mereka?"

Selene tidak menjawab.

"Kalau begitu," lanjut Kael, "sampai kamu punya bukti untuk menurunkanku, nikmati saja penontonanku. Siapa tahu kamu bisa belajar sesuatu."

Untuk sesaat, mata Selene menyipit. Tapi ia pergi tanpa berkata lebih banyak.

---

Dan di atas semua itu, seseorang memperhatikan dari balik layar…

Di ruang server tersembunyi di bawah Akademi, seorang siswa sedang menyimak semua percakapan itu melalui sistem pengawasan yang telah ia retas sejak tahun pertama.

"Heh... Kael Asver, ya?"

Ia tersenyum tipis. Sosok ini adalah Azrael Thorne, master manipulasi dunia maya dan pemilik jaringan informasi bayangan Zenith. Tak ada satu pun konflik besar yang terjadi tanpa persetujuannya. Dan ia baru saja menemukan 'bidak liar' yang menarik perhatiannya.