Cherreads

Chapter 1 - BAB 1: Tiket Satu Arah

"Jangan pernah datang ke wahana KotaGG yang di kuburan itu... kecuali kau siap tidak kembali."

Itu komentar paling atas di video YouTube Rei, ditulis oleh akun tanpa profil dan tanpa nama. Tapi seperti biasa, komentar seperti itu justru membuat orang penasaran—termasuk Rei sendiri.

Rei, 24 tahun, sudah dua tahun membangun channel "ReiMisteri", tempat ia mengulas tempat-tempat angker. Ia sudah masuk rumah sakit jiwa terbengkalai, hotel berhantu, sampai bunker militer yang penuh sejarah kelam. Tapi KotaGG? Ini level baru.

KotaGG bukan wahana horor biasa. Setiap pengunjung diberi headset realitas virtual dan masker kabut khusus. Mereka disuruh jalan sendiri dalam lorong gelap, dengan efek suara 3D dan "hantu" yang seolah nyata. Tapi yang membuatnya viral adalah: banyak yang bilang mereka melihat sesuatu yang tidak masuk dalam skrip.

"Kamu tahu yang bikin paling seram?" ucap salah satu pengunjung dalam video wawancara viral. "Gue lihat ibu gue di dalam situ. Padahal dia udah meninggal lima tahun lalu."

Wahana terbaru mereka dibuka di sebuah area kuburan Tionghoa yang sudah lama ditinggalkan di pinggiran kota. Orang-orang memanggilnya "Kuburan Ibu Suri", karena ada satu makam besar bertuliskan nama wanita bangsawan dari abad ke-19.

Rei mendapat undangan eksklusif. Mereka ingin dia jadi influencer pertama yang "mencoba dan merekam pengalaman" di lokasi itu.

Ia datang malam itu juga.

BAB 2: Lorong yang Tidak Berujung

Langit gelap, bulan redup tertutup awan. Di tengah kuburan itu berdiri bangunan mirip sirkus tua, dengan tenda raksasa dan lampu neon berkedip—merah dan putih. Ada papan besar bertuliskan:

KotaGG: "Wahana Terakhir"

Rei diberi headset dan masker. "Ikuti jalur, jangan menoleh ke belakang," kata kru dengan suara datar.

"Kenapa?" tanya Rei, setengah bercanda.

"Karena... dia suka yang membelakangi."

Rei tertawa kecil. Pikirnya, itu bagian dari gimmick. Tapi begitu ia masuk ke dalam lorong, semua berubah.

Suara napas. Lantai gemeretak. Bau tanah basah.

Lalu… bisikan."Rei… kenapa kamu datang… kamu sudah dipanggil…"

Itu bukan suara efek. Itu suara ibunya.

Padahal ibunya meninggal waktu dia masih SMA.

Konflik Utama: KotaGG Bukan Sekadar Wahana

Semakin dalam Rei menjelajah lorong, semakin nyata hal-hal yang muncul. Wahana ini rupanya dibangun di atas gerbang roh, dan sistem VR yang digunakan sebenarnya adalah medium—jembatan bagi roh untuk berkomunikasi. KotaGG bukan sekadar wahana hiburan; itu adalah ritual besar-besaran untuk membuka jalan keluar bagi arwah penasaran.

Dan Rei? Ia adalah salah satu "pembuka gerbang"—keturunan dari penjaga gerbang lama yang dikorbankan seabad lalu, di tanah kuburan itu.

Kini, satu-satunya jalan keluar adalah menutup gerbang… dari dalam.

Kalau kamu suka, aku bisa lanjut bab-bab berikutnya, termasuk mengembangkan karakter, misteri, dan ending-nya. Mau dilanjut jadi serial mingguan atau nunggu bab 2-nya dulu? 😈📖

More Chapters