Cherreads

Chapter 1 - Bab 1: Lahirnya Sang Ikon

Langit malam di atas stadion seakan tak mau kalah dengan gemerlap cahaya lampu sorot. Ribuan pasang mata menatap ke tengah lapangan, jantung mereka berdebar serentak. Namun di antara sorakan dan suara peluit, ada satu sosok yang berdiri diam. Tegap. Fokus. Penuh percaya diri.

Namanya: Iconplay.

Sama seperti julukannya, ia bukan pemain biasa. Ia adalah ikon dari generasi baru—generasi yang tumbuh bukan dari lapangan tanah atau akademi mahal, tapi dari layar komputer dan sinyal WiFi seadanya.

Tepat di tengah stadion, di bawah cahaya lampu putih yang tajam, Iconplay memejamkan mata. Ia menarik napas dalam-dalam.

Semua ini terasa seperti mimpi.

Dulu, ia hanya seorang anak muda pemalu dari kota kecil, yang menghabiskan malam-malamnya bukan di lapangan, tapi di depan layar, memainkan sebuah game simulasi sepak bola di website bernama Iconplay.com. Game itu bukan sekadar hiburan baginya—itu adalah sekolah, ruang latihan, dan medan tempurnya.

Di sana ia belajar semuanya: cara membaca permainan, menyusun strategi, hingga mengatur emosi di saat genting. Setiap kekalahan menjadi pelajaran. Setiap kemenangan, bahan evaluasi. Lambat laun, ia tak hanya menguasai game-nya—ia memahami seni bermain bola.

Dan malam ini, ia berdiri di lapangan sungguhan. Stadion sesungguhnya. Di hadapan lawan sejati.

"Kick-off satu menit lagi," suara pelatih membuyarkan lamunannya. Iconplay mengangguk, lalu menatap bola yang menggelinding pelan ke kakinya. Matanya menyala. Ia tahu ini bukan sekadar pertandingan. Ini adalah momen pembuktian.

Namun, ia belum tahu bahwa di sisi lawan, ada seseorang yang mengenalnya lebih baik dari siapa pun.

Seseorang yang dulu menjadi mentor sekaligus rival terbesarnya…"Vanta_11", legenda virtual yang kini berdiri sebagai kapten tim lawan.

Iconplay menggenggam erat jerseynya.

"Aku belajar dari yang terbaik... dan malam ini, aku akan mengalahkan mereka."

Bab 2: Pertemuan yang Tak Terduga

Bola menggelinding pelan di antara kaki Iconplay dan rekan satu timnya, seakan memberi ruang untuk napas pertama dalam laga yang akan menjadi sejarah.

Stadion penuh, tapi Iconplay tak mendengar suara apa pun—semua berubah menjadi gema jauh di latar belakang. Fokusnya tajam. Langkahnya ringan. Gerakannya seperti dirancang dengan presisi.

Ia tak bermain seperti pemula. Gerakannya sudah seperti profesional. Tapi bukan karena jam terbang di lapangan... melainkan karena ribuan jam di Iconplay.com—tempat dia tumbuh sebagai seorang "pemikir sepak bola".

Namun semuanya berubah di menit ke-11.

Saat sedang membangun serangan dari sisi kiri, Iconplay mengangkat kepalanya. Ia membaca pergerakan pemain belakang lawan. Dan di situlah dia melihatnya—Vanta_11.

Langkahnya tegap. Matanya tajam. Wajahnya… sangat familiar.

"Enggak mungkin," bisik Iconplay.

Flashback seketika menabrak pikirannya—malam-malam panjang saat dia kalah berkali-kali dalam mode turnamen di Iconplay.com. Lawan terberatnya selalu satu: Vanta_11, pengguna yang disebut-sebut sebagai "dewa strategi", dan satu-satunya yang berhasil mengalahkan Iconplay dengan skor telak di masa lalu.

Kini mereka tidak lagi di ruang chat, tidak di papan peringkat game. Mereka berdiri di tanah yang sama. Di rumput yang nyata.

Iconplay mencoba mengatur ritme. Tapi Vanta membaca setiap gerakannya—umpan yang ia kirim dipotong, manuvernya ditekan habis-habisan.

Seolah-olah... Vanta masih bermain dengan skrip yang sama seperti dulu.

"Gue udah tahu semua pola lo," kata Vanta pelan saat mereka beradu tubuh di sisi lapangan. "Gue yang ngajarin itu semua, ingat?"

Iconplay terdiam.

Ia tahu Vanta benar. Semuanya—dari formasi favorit, timing dribble, hingga cara Iconplay mencari ruang—adalah hasil dari sesi-sesi sparring virtual bertahun-tahun lalu.

Tapi kali ini beda.

"Lo lupa satu hal, Van," ucap Iconplay pelan, matanya tak berkedip. "Di dunia nyata, gue terus berkembang. Lo masih main pake data lama."

Pertandingan terus berjalan. Skor masih 0-0. Tapi tensi di antara dua legenda dunia maya itu semakin panas.

Di stadion, tak ada yang tahu bahwa apa yang terjadi di lapangan malam ini adalah kelanjutan dari perang tak terlihat yang dulu hanya ada di balik layar.

Dan pertandingan ini… baru saja dimulai.

More Chapters