Waktu sudah berjalan cukup panjang,Sudah genap sepuluh tahun aku hidup di dunia ini. Tak kusangka waktu berlalu begitu cepat. Hanz dan aku mendatangi guild petualang,dan mendaftar menjadi petualang, kini kami resmi menjadi petualang—meski hanya peringkat Bronze. Aku bisa merasakan semangat dalam diriku membuncah ketika mengenakan lambang guild untuk pertama kalinya. Kami bahkan membentuk party kecil kami sendiri. Nama party-nya? Belum ada. Kami terlalu fokus untuk segera memulai misi pertama kami.
"Jadi misi pertama kami adalah....hmm Buru slime, ya..." gumamku sembari menatap papan misi.
"Yah, semua petualang pemula pasti memulai dari sana," jawab Hanz ringan.
"Lagi pula tingkat petualang bukan karena kekuatan nya tapi karena penyelesaian misi dan pengaruhnya ""
Kami berdua mengangguk mantap dan melangkah keluar dari guild. Namun, belum jauh dari pintu, suara tawa meremehkan menyambut kami.
"Lihat siapa yang mencoba jadi pahlawan kecil," ucap seorang pria dengan rambut cokelat acak-acakan. Di belakangnya, tiga anggota party lain tertawa mengejek.
"Kalian berdua hanya anak-anak. Untuk apa jadi petualang? Lebih baik pulang dan tertidur bersama ibu kalian sambil menangis hahahaha-a..," lanjutnya dengan nada mengejek.
Aku menggenggam erat sarung pedangku. Rasanya ingin menebas mereka saat itu juga, tapi aku tahu kami belum sebanding. Hanz melirikku, matanya penuh amarah dia berjalan maju tetapi aku menahan nya "jangan dulu Hanz..,ini belum saatnya".ucap ku dengan nada yang sudah tenang
Saat suasana memanas, tiba-tiba langkah tenang terdengar langkah kaki dari belakang kami. Seorang pria muda berambut perak dan pakaian biasa saja berdiri di antara kami dan party Silver itu. Di sampingnya berdiri seorang gadis berambut merah menyala dengan jubah panjang—auranya seperti bangsawan.
"Ada masalah apa di sini?" tanya pemuda itu ringan.
Party yang mengejek kami tadi langsung pucat.
"T-Tentu tidak, Richard... kami hanya bercanda," kata mereka cepat-cepat sebelum buru-buru pergi dengan sedikit dendam kepada Hanz .
Aku dan Hanz saling melirik. Nama itu... Richard? Rank Gold?
"Ya Namaku Richard," katanya sambil menyodorkan tangan. "Ini Cynthia, Cynthia adalah seorang mage . Kalian berdua terlihat menjanjikan. Mau bergabung dengan party kami? Kami sedang kekurangan orang."
Aku nyaris tersedak.
"Eh? A-Apakah kau serius?" tanyaku bingung.
Richard tertawa kecil, "Tentu saja. Lebih baik empat orang . Lagipula, kami hendak menyelesaikan misi Rank Silver, tetapi kami kekurangan anggota Kalian mau ikut?"
Aku dan Hanz saling pandang. Hanz mengangguk cepat. Aku pun tersenyum, semangat menyala kembali.
Dalam perjalanan, aku tidak bisa menahan rasa penasaran.
"Richard... um... umurmu berapa?"
"Sebelas," jawabnya santai."Jadi kau sendiri?"
Aku nyaris tersandung mendengarnya.
"Aku masih sepuluh tahun dan Hanz pun sama"
Akhirnya kami tiba di area pinggir pegunungan berbatu tempat sarang kawanan Dire Wolf berada. Udara dipenuhi bau darah dan tanah basah.
"Biarkan aku yang maju lebih dulu," kata Richard. "Perhatikan baik-baik."
Ia melangkah maju dengan sangat cepat,menghilang dari pandangan kami.
ZRAKK!
Tiga Dire Wolf tertebas hanya dengan satu ayunan. Richard berdiri di tengah kawanan seperti dewa perang."hah dia juga menggunakan thunder body?"tanyaku. Petir membungkus tubuhnya, tapi tidak seperti Thunder Body-ku—ini lebih murni, lebih padat. Di tangannya, pedang bersinar merah, terbakar oleh api yang seolah hidup.
"Dia menggunakan Sword Ki... dan elemen api!?" bisikku kagum.
Tebasannya bahkan menjangkau radius 30 meter, memotong musuh dari jauh. Kawanan Dire Wolf mengerubunginya, tapi Richard menari di medan perang dengan keanggunan dan kekuatan mematikan.
Hanz di sampingku berbisik ke Cynthia, "ternyata ada orang yang lebih gila di bandingkan Azrael!!?,hey Cynthia siapa dia sebenarnya?"
Cynthia hanya tertawa kecil. "Nanti kalian akan terbiasa, reaksi kalian sama persis seperti ku, saat pertama kali melihat nya"
Aku menahan napas. Inikah... kekuatan seorang rank gold?
Tubuhku gemetar, bukan karena takut, tapi kagum. Aku ingin bisa seperti itu. Tidak—aku akan menjadi seperti itu.
Pertarungan berakhir dalam waktu singkat. Richard mengelap pedangnya lalu menghampiri kami.
"Bagaimana? Lumayan menarik, bukan?"
Aku hanya bisa mengangguk.
"Sebenarnya Aku seorang swordmage. Gabungan petarung pedang dan penyihir."ucap Richard
Aku menarik napas dan memberanikan diri, "Aku juga... seorang swordmage. Tapi aku belum sehebat itu,aku masih harus belajar lagi "
Richard menepuk pundakku. "Tenang saja ,Azrael Setiap orang memulai dari bawah. Kau punya bakat, Azrael. Aku bisa melihatnya."
Pujian itu terasa seperti bara yang menyala dalam dadaku.
Kamipun langsung mengumpulkan taring Dire Wolf dan kembali ke guild untuk mengambil hadiah. Saat menyerahkan hasil misi,kami mendapatkan 60 coin gold dan 30 coin perak, Richard pun membaginya secara rata kepada ku,"untuk apa ini Richard?".tanyaku."seharusnya kau lah yang mendapat kan bagian yang paling banyak, karena kontribusi mu?"
"Haha untuk apa itu?"tanya Richard."kan kalian adalah anggota partyku sudah seharusnya semua hasil di bagi secara merata"ucap Richard
mataku masih terpaku pada Richard. Bukan karena kekuatannya semata—tapi karena kini aku memiliki panutan. Dan aku bersumpah dalam hati...
Aku pasti akan melampauinya.